Gaya Hidup Yang Bikin Stres
Lihat Juga
Tidak bisa kita pungkiri seiring berkembangnya zaman serta tekhnologi, kita sebagai manusia di tuntut untuk bisa melakukan segala sesuatu dengan cepat. Semua perusahaan selalu memacu pegawainya untuk dapat bekerja dengan cepat dan tepat, jika kita tidak dapat memenuhi beberapa deadline kantor maka pihak perusahaan tidak akan segan-segan untuk memecat kita.
Atau deadline tugas kuliah yang sering mendera para mahasiswa, hal itu juga dapat memicu gaya hidup yang tidak sehat, karena untuk menyelesaikan deadline tugas kampus kebanyakan mereka tidur sampai larut malam, lalu paginya harus berangkat lagi ke kampus. Sungguh menguras tenaga dan mudah memicu stres. Karena waktu yang terbatas jarang para pegawai kantor atau mahasiswa memiliki pola hidup yang teratur dan sehat.
Gaya hidup seseorang menentukan kualitas kehidupannya. Jika gaya hidup kita sehat, kita akan menikmati kualitas kehidupan yang sehat. Namun jika gaya hidup kita buruk, maka kualitas hidup kita juga akan buruk. Berikut adalah beberapa gaya hidup yang bikin stres :
- Menyelesaikan Tugas Dengan SKSSejak Jaman Sekolah dan kuliah kita sangat mengenal sistem sks (sistem kebut semalam)
Gaya hidup ini adalah gaya hidup yang rawan memicu stres. semua ditunda sampai saat akhir.Memang ada orang yang terpacu menyelesaikan pekerjaan bila sudah tidak ada waktu lagi. Masalahnya adalah kalaupun itu membuat mereka menjadi lebih produktif, harga yang dibayar lumayan mahal. Mereka rawan menderita stres. Itu sebab sebaiknya jika kita dapat menyelesaikannya hari ini, selesaikanlah. Atau, jika tidak, mulai kerjakanlah sedikit - sedikit, cicillah tugas setiap hari. - Mengerjakan Banyak Pekerjaan dalam waktu yang Bersamaan
Gaya hidup ini adalah gaya hidup yang tidak memiliki prioritas. semua dianggap penting. Mungkin kita merasa sungkan menolak atau kita merasa sanggup melakukannya. Yang menjadi masalah adalah kalaupun kita sanggup melakukannya, mengerjakan banyak pekerjaan sekaligus rentan menimbulkan stres. Kita kewalahan dan seringkali ada yang tertinggal atau terlupakan. Kadang hasilnya pun tidak terlalu baik. Jadi, sebaiknya jadwalkanlah diri untuk mengerjakan satu hal sampai tuntas sebelum mengerjakan hal lainnya. - Memaksakan Diri Jauh Di Luar Kemampuan
Gaya hidup ini adalah gaya hidup perfeksionis, semua yang dikerjakan harus sempurna.Kita memang harus mengerjakan pekerjaan sebaik-baiknya sehingga mencapai standar terbaik. Sudah tentu standar terbaik di sini adalah standar yang terbaik buat kita. Sikap ini tidak salah namun jangan sampai kita terjebak ke dalam pola hidup yang segalanya harus sempurna dan membuat kita terus merasa tidak puas dan memaksa kita untuk terus memperbaiki diri, tidak habis-habisnya dan jika kita tidak bisa mencapainya, kita akan merasa stres.
- Tidak Pernah Merasa Puas
Gaya hidup ini adalah gaya hidup tidak mensyukuri apa yang dimiliki atau apa yang telah dihasilkan. Kita terus melihat apa yang belum kita miliki. Tidak jarang kita merasa tidak puas karena membandingkan diri dengan orang lain dan melihat apa yang mereka miliki. Akhirnya kita cenderung tidak bahagia dan tertekan. Sebaiknya syukurilah apa yang kita miliki. Gaya hidup tidak puas rentan merusakkan hubungan dengan orang yang terdekat dengan kita. Pada akhirnya kita terus mengeluh dan menuntut mereka untuk menjadi seperti yang kita kehendaki atau menyediakan apa yang kita inginkan. Akhirnya orang- orang terdekat kita tertekan karena merasa tidak dihargai. Apa pun yang mereka kerjakan, selalu kurang.
- Selalu Berfikir NegatifMenjadi orang yg visioner dan berpandangan jauh kedepan adalah baik. Namun jika memiliki gaya hidup yg selalu mengkhawatirkan hal – hal yang jauh didepan dan belum tentu terjadi akan membuat kita stres. Tidak ada yang tahu tahu hari esok, jadi, kita tidak dapat memastikan hari esok. Jika tidak dapat berserah, maka hati akan terus dipenuhi kekhawatiran. Kita terus memikirkan apa yang akan terjadi walaupun kita tidak tahu dengan pasti apa yang akan terjadi dan membuat kita stres.